Friday, October 17, 2008

Work Hard, Party Hard

Keseimbangan dalam hidup seseorang menurut saya adalah salah satu faktor penting yang menentukan kesuksessan seseorang. Rasanya tanpa satu faktor dari keseimbangan itu, manusia tidak akan mungkin hidup dengan senang. Diambil contoh yang paling simpel, keseimbangan dalam menu 4 sehat 5 sempurna kita. Well, memang gak semua orang sampai ke 5 sempurna sih, tapi setidaknya 4 sehat pasti selalu terpenuhi. Dan biasanya kalo kurang satu atau dua saja, mulailah datang problem-problem kesehatan. Sariawan, badan lemas bahkan konstipasi (bahasa kerennya: ngeden). Setidaknya, itulah contoh paling mudah yang bisa saya gunakan untuk mewakilkan sosok keseimbangan di hidup manusia.

Di tiap pekerjaan kita, baik itu secara praktik lapangan atau kerja kantoran 9-to-5. Kerja keras selalu dibutuhkan supaya goal dan tujuan-tujuan kerja kita tercapai. Untuk hampir semua orang, biasanya mereka akan bekerja keras, they work their asses up there to get into the best phase. Ada beberapa yang biasanya berlanjut sampai-sampai satu-satunya kesempatan untuk relaks mereka pun digunakan untuk bekerja. Pada tahap ini, biasanya orang-orang ini kita sebut sebagai workaholic. Nah, para workaholic inilah yang selalunya kita lihat jarang sekali mereka dapat kesempatan untuk bergaul. Bukan saja pergi dugem atau ke bar, tapi untuk sekedar dinner bersama teman sekantor pun sepertinya jarang. Di tahap ini, seorang workaholic sudah berubah statusnya menjadi seorang yang introvert atau dalam bahasa gampangnya: Kuper.

Kasus kedua adalah si partygoer. Sekalipun mereka punya pekerjaan yang tetap dan mungkin pekerjaan itu menuntut totalitas yang penuh, para partygoers ini biasanya selalu di spot di tempat-tempat terhip. Ciri-cirinya, mereka orang-orang yang extrovert dan selalu punya kenalan dimana-mana. Untuk beberapa saat, mereka bisa saja disebut sebagai orang yang work hard, party hard. Tapi siapa tahu, di dalam jam kerja, bisa-bisa mereka harus buru-buru ngejar deadline sampai-sampai beberapa pekerjaan terbengkalai hanya karena mereka meluangkan waktu untuk keluar dan jalan bersama teman-teman. Tentunya bukan hal yang buruk, tapi kalau sampai kegiatan sosialisasi itu menumbuhkan gejala yang tidak sehat di pekerjaan kita, sebaiknya di berhentikan dan dikontrol. Banyak dari para partygoers ini biasanya tidak memiliki pekerjaan yang tepat karena alasan kerjaan yang terlalu berat, padahal sih alasan utamanya Cuma karena mereka tidak bisa mengatur waktu untuk membagi-bagi, mana yang harus diprioritaskan dan mana yang bisa dinomerduakan.

Saran saya untuk dua kasus diatas adalah: Hey! Wake up guys! You should get things to be balanced here! Saatnya untuk mengubah jadwal dan rutinitas hidup kita. Bukan berarti dengan banyak bekerja kita bisa mendapatkan promosi dengan mudah dan bukan berarti juga kalau kita nggak party seminggu sekali, kita bisa kejang-kejang dan meriang kok. There are more to life than just working/partying.

Work hard, party hard. Itulah kunci saya dalam menghadapi tes akhir yang akan saya hadapi dua bulan lagi. Sementara kebanyakan teman-teman saya sudah berkutat dengan buku-bukunya di rumah, saya masih sempat-sempatnya mencari waktu untuk nonton dan bahkan untuk pergi clubbing. Namun dibalik itu semua, saya juga harus bisa mengontrol kemampuan saya untuk belajar di weekdays. Intensitas untuk bekerja saya pun harus saya naikkan sedikit demi sedikit. Akan menjadi problem kalau saya secara drastis harus mengubah pola belajar saya dalam waktu yang singkat. Bukan hanya ketidakmampuan saya untuk menyesuaikan diri, tapi memang kemampuan otak manusia yang terbatas yang menjadi limitasi dari perubahan drastis tersebut.

Masih banyak waktu untuk berubah. Tapi niat untuk berubah itu yang harus kita cari dari sekarang. Waktu boleh banyak, tapi kalau niatnya nggak ada, sama saja dengan pergi perang tapi nggak pake senjata. Kumpulin niat-niat itu dari sekarang dan mulai mengubah pola hidup dan bekerja kita sedikit demi sedikit. Mungkin dari yang tadinya kita harus bekerja di weekend, sekarang mulai dikurangi. Mulai bergaul sedikit dengan teman-teman sekantor, pergi lunch bareng atau mungkin jalan bareng kalau diajak. Untuk yang party animals, kurangi intensitas dugem dan bersosialisasi. Yang biasanya 3 sampai 4 kali seminggu, jadikan Cuma 2 atau sekali seminggu dan lebih fokus ke kerjaan. Jangan sampai ada yang terbengkalai.

Work hard, party hard. Make a well-balanced activities for the sake of your good living!

Singapore, 27 August 2008
F.A.P

No comments: