Thursday, January 1, 2009

Dimanakah Kamu?

Ketika jam itu berdentang 12 kali,

Lampu sorot beraduan menerangi suasana gelap di dalam tempat itu.
Udaranya dingin namun terasa sesak, berpuluh-puluh manusia bergerak kesana kemari, menari dan berlompat-lompatan mengikuti dentuman musik dari speaker besar yang meramaikan suasana malam itu.
Ditanganmu, segelas penuh minuman beralkohol siap membasahi tenggorokanmu dan membuatmu 'terbang' jauh.
Kecupan pipi dan berbagai ucapan serta sorak sorai gembira, berkumandang keras di ruangan itu.
Kamu pun terhanyut dalam suasana.

Ketika berjuta-juta umat manusia bersuka cita,

Suasana hening memenuhi bangunan kudus itu. Kamu dan berpuluh-puluh orang lainnya berlutut. Senyum terukir diwajahmu dan para jemaah lainnya. Tanpa sepatah kata dan seinci gerak, kamu memanjatkan segala pujian, rasa syukur serta doa kepada Pemilik Segala Hal Di Dunia. Kamu menang melawan ego duniawi yang memaksamu untuk bersuka cita dengan cara lain, kamu lebih memilih untuk diam dan tenang, memberikan rasa syukurmu kepada Dia Yang Maha Esa.
Ratusan lilin yang menyala di sekelilingmu menandakan begitu banyaknya harapan yang manusia butuhkan di dunia ini. kamu dan orang-orang lainnya, bertukar ucapan selamat dan kecupan ringan dipipi serta pelukan hangat.
Dari situlah, kamu melihat kehangatan dan keindahan dalam sunyi.

Ketika beribu-ribu kecupan mewarnai permukaan dunia,

Kamu dan seseorang yang teramat spesial duduk berdua dalam kehangatan pelukan satu sama lain. Menikm
ati kebersamaan yang tumbuh seiring dengan bergantinya tahun. Senyum manis terukir diwajah kamu berdua seiring dengan detik-detik yang hampir berakhir dari tahun sebelumnya.
dua gelas minuman beralkohol berdiri diatas meja kecil dihadapanmu dan dia. Tepat saat detik terakhir tahun telah berlalu, kalian bertukar ciuman. Ciuman pertama di tahun yang baru. membagi kehangatan, kebersamaan dan rasa cinta kepada satu sama lain.
Hanya berdua, tidak ada orang lain. Detik tahun serasa berhenti ketika kalian berciuman. Dunia hanya milik berdua dan kalian memegang kendali atas waktu.

Ketika tawa dan senyum menjadi kunci dari hidup malam itu

bukan hanya kamu dan pasangan, tetapi juga orang tua dan keluargamu berkumpul be
rsama. Gelak tawa dan senyum dibagi kepada satu sama lain. Hangatnya kebersamaan keluarga mewarnai seisi ruangan. dengan berbagai masakan ibu yang begitu khas cita rasanya dan tawa kecil dari saudara-saudara kecil yang tidak sabar untuk meniupkan terompet mereka dan melihat sendiri kembang api yang akan segera diluncurkan malam itu.
Kamu tidak sendiri, kamu bersama orang-orang spesial dalam hidupmu. Orang yang selalu mewarnai hidupmu dan berada di belakangmu dalam setiap langkahmu. Dengan bergantinya tahun, tak akan lekang pula dukungan mereka akan dirimu.

Yang lebih penting, bukanlah dimana kamu berada. Tetapi dimana hatimu berada?
Siapkah menghadapi pergantian tahun lagi?
Siapkah membentuk sebuah perubahan?
Siapkah menjalani 365 tahun yang baru lagi?
Siapkah memenuhi resolusi-resolusi baru lainnya?
Siapkah menghadapi 2009?

Happy New Year,
Jakarta, 1st January 2009
F.A.P